Agustus 2024, Volume Transaksi Nontunai di Sumut Tumbuh Positif
Oktober 1, 2024Medan (Jurnaldaily.com) Perkembangan transaksi keuangan digital atau nontunai di Indonesia terus terakselerasi merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk pada sektor keuangan dan sistem pembayaran.
“Pesatnya perkembangan tersebut seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam penggunakan instrumen dan kanal pembayaran digital,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara IGP Wira Kusuma pada acara BMPD Talks di Menara Mandiri Regional Medan, Selasa (1/10/24).
Kantor Perwakilan BI Sumut berkolaborasi dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumatera Utara serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LPS, Kominfo, Kepolisian menyelenggarakan kegiatan bertajuk ‘Talkshow Pelindungan Konsumen dan Diseminasi Database Profil UMKM Potensial Dibiayai (BISAID)’
Talkshow itu digelar guna memitigasi berbagai risiko cyber dan aktivitas ilegal di era digital.
Wira menyebut, Bank Indonesia mencatat kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital Nasional pada Agustus 2024 tetap kuat.
Hal ini antara lain tercermin dari transaksi digital banking yang tumbuh sebesar 31.11% (yoy) dengan volume sebanyak 1,87 miliar transaksi.
Sementara penggunaan transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 21.53% (yoy) atau mencapai 1.25 miliar transaksi, serta transaksi QRIS tumbuh 214.93% (yoy) dengan jumlah pengguna mencapai 52.55 juta dan jumlah merchant mencapai 33.7 juta.
Sejalan dengan kondisi Nasional, volume transaksi nontunai di Sumatera Utara pada Agustus 2024 juga tercatat tumbuh positif dengan pertumbuhan transaksi Uang Elektronik mencapai 21,77% (yoy) atau 16.65 juta transaksi.
Sementara itu penggunaan QRIS tumbuh kuat mencapai 2,58 juta pengguna di Sumatera Utara.
Sementara dari sisi merchant di Sumatera Utara telah terdapat 1.30 juta merchant, yang didominasi oleh merchant usaha mikro (58,47%). Adapun dari sisi user, hingga Agustus 2024 telah terdapat 2,49 juta pengguna QRIS atau tumbuh 42,24% year on year. (Pew/JD)