Kepada Renville Napitupulu, Warga Adukan Masalah Banjir dan Infrastruktur di Kelurahan Sei Putih Barat

Kepada Renville Napitupulu, Warga Adukan Masalah Banjir dan Infrastruktur di Kelurahan Sei Putih Barat

Februari 23, 2025 0 By admin

Medan (Jurnaldaily.com) Persoalan ancaman banjir atau genangan air, parit dan jalan rusak, masih menjadi keluhan warga Kota Medan, terutama warga di daerah pemilihan (Dapil) I meliputi Kecamatan Medan Baru, Medan Barat, Medan Petisah dan Medan Helvetia.

Keluhan ini disampaikan warga saat mengikuti Reses II Masa Sidang II Tahun Sidang 2024-2025 Anggota DPRD Kota Medan, Renville Pandapotan Napitupulu, Sabtu (22/2/25) di Jalan Buku, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.

“Jika hujan, air tergenang dan masuk ke rumah kami mengakibatkan perabot kami rusak. Kami tak mau tahu gimana cara dan aturannya. Yang kami mau, tidak ada lagi banjir di tempat kami,” ujar Nainggolan, warga Jalan Notes, Kelurahan Sei Putih Barat, saat reses tersebut.

Hal senada juga disampaikan H. Siregar, warga Kelurahan Sei Putih Tengah, Kecamatan Medan Petisah. “Kami minta sungai di kawasan Sei Putih Tengah sampai ke Belawan dikeruk agar bisa mengantisipasi banjir,” ujarnya.

Sedangkan Br Siburian, warga Jalan Cangkir Lorong Toba, mengaku mereka pernah dijanjikan akan dibuat gorong-gorong agar tidak terjadi banjir, dan juga keluhan soal lampu jalan. “Tapi sampai sekarang tidak ada tindakan,” ungkapnya.

Christina br Pasaribu , mengeluhkan pengaspalan jalan di Gang Johar, Kelurahan Sei Putih Barat, yang sudah rusak mengakibatkan pengendara motor jatuh atau terjadi kecelakaan. “Demikian juga paritnya tak mampu menanmpung air hujan sehingga meluap ke rumah,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, T. Siregar, berharap jembatan untuk akses warga dari Jalan Kertas, Kel. Sei Putih Barat ke Pasar Sikambing dilebarkan sehingga becak dan mobil bisa lewat. “Karena selama ini warga harus memutar jauh danĀ  ertambah ongkos becak,” ujarnya.

Sementara itu, Edo Marpaung, warga Jalan Jangka, Kel. Sei Putih Barat, mengeluhkan kotornya air ledeng Perumda Tirtanadi. “Buatlah air yang benar-benar layak untuk diminum. Kalau gak percaya, datanglah ke rumah saya. Nanti akan terlihat airnya kotor,” ujarnya.

Menyikapi keluhan warga, anggota DPRD Medan, Renville P. Napitupulu mengakuĀ  sudah pernah komunikasi dengan pihak BWS II Sumatera agar dilakukan normalisasi sungai. “Makanya saya kecewa karena masih terjadi pendangkalan sungai, sehingga terjadi banjir atau luapan air sungai,” ujarnya.

Untuk itu Renville mendorong Pemko Medan fokus tiga hal dalam normalisasi sungai, yakni mengorek pafit, meninggikan taludnya, melebarkan sungai – dengan konsekwensi penggusuran dan ganti rugi. “Namun Pemko Medan belum sanggup melakukan ganti rugi,” ungkap anggota dewan yang duduk di Komisi IV DPRD Medan membidangi pembangunan kota tersebut.

Soal Gang Johar, menurut Renville, tahun ini sudah dianggarkan untuk perbaikannya. Namun ia minta Dinas SDABMBK Medan terlebih dahulu mengecek paritnya. “Artinya, jalannya diperbaiki, tapi paritnya rusak sehingga mengakibatkan jalan cepat rusak akibat luapan air,” tegas Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Medan ini.

Ia menambahkan, Pemko Medan juga akan membuat dua kolam rentensi untuk mengantisipasi banjir, yakni untuk melakukan penyedotan air sungai agar tidak meluap ke jalan dan rumah warga. “Hanya saja sampai saat ini belum ada lahan untuk kolam retensi tersebut,” katanya.

Soal pelebaran jembatan, menurut Ketua Fraksi PSI DPRD Medan itu, masalahnya ada juga warga setempat yang keberatan, dengan alasan jadi bising karena banyak kendaraan yang lalu lalang, karena jadi jalan umum.

Perwakilan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Agustina Simbolon, pada kesempatan itu mengakui sudah melakukan normalisasi sungai sehingga air dari Gang Johar sudah terkoneksi dan mengalir ke Sungai Sikambing.

Di sisi lain soal air ledeng, Renville mengakui memang agak sulit menyikapinya, karena Perumda Tirtanadi itu ranahnya Pemprov Sumut. “Namun kita sesali juga jika warga mendapatkan air ledengnya kotor. Kita harapkan ini segera diselesaikan,” pungkasnya. (JD)