Reses Johannes Hutagalung, Warga Selayang Keluhkan Banjir dan Jalan Tak Diaspal
Januari 22, 2024Medan (Jurnaldaily.com) Warga yang bermukim di Kelurahan PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang kembali mengeluhkan persoalan banjir yang hingga kini masih terjadi di kelurahan tersebut. Selain itu, masalah jalan dan drainase rusak juga menjadi keluhan warga.
Hal ini terungkap dalam kegiatan reses anggota DPRD Kota Medan, Johannes Haratua Hutagalung S.Sos di Jalan Sembada Lingk VII, Kelurahan PB Selayang 2, Kecamatan Medan Selayang, Minggu (21/1/24). Reses ini dihadiri perwakilan sejumlah OPD Pemko Medan, aparatur pemerintahan setempat dan ribuan warga.
Seperti dikeluhkan M Rizki warga Jalan Sembada yang mengatakan persoalan banjir sudah sangat meresahkan warga.
“Sampai sekarang daerah kami tetap banjir bila hujan turun, dan ini sudah berlangsung lama. Mohon solusinya dan segera diatasi, pak. Selain itu sampah juga jarang dikutip petugas kebersihan, tapi uang iurannya selalu dikutip,” ungkapnya.
Begitu juga A Sitanggang warga Jalan Bunga Kenanga turut mengungkapkan banjir di lingkungannya yang seolah tidak bisa teratasi.
“Sepertinya banjir di kelurahan ini tidak bisa diatasi karena sudah berlangsung lama. Warga sangat disulitkan bila terjadi banjir,” katanya.
Menanggapi masalah banjir di Kelurahan PB Selayang 2, perwakilan Dinas PU Medan yang hadir mengatakan sulitnya tertangani banjir di kelurahan itu karena debit air yang masuk ke sangat tinggi. Hal ini karena Kelurahan PB Selayang 2 termasuk dataran rendah sehingga saat hujan di dataran tinggi airnya mengalir ke wilayah ini.
“Kelurahan PB Selayang 2 menjadi penampungan air dari tempat tinggi sehingga menjadi langganan banjir,” terangnya.
Namun, lanjutnya, Pemko Medan tetap berusaha mengatasi banjir, salah satunya dengan membangun kolam retensi untuk mengatasi banjir.
“Saat ini sedang dibangun kolam retensi untuk meminimalisir banjir. Wilayah Selayang ini jadi fokus Wali kota Medan mengatasi banjir, jadi warga sabar kita tunggu kolam ini selasai tahun 2024 ini,” katanya.
Terkait ini, anggota DPRD Medan, Johannes Hutagalung mengakui selama ini warga Selayang 2 sangat disulitkan dengan banjir.
“Sudah terlalu lama banjir ini meresahkan warga,” ucap politisi muda PDI Perjuangan ini.
Karenanya Johannes meminta kepada Pemko Medan untuk segera menuntaskan persoalan banjir di Kelurahan PB Selayang 2.
“Jangan ditunda lagi mengatasi banjir. Bila solusinya kolam retensi, segeralah diselesaikan pembangunannya agar bisa mengatasi banjir,” tandas Johannes Hutagalung yang kembali maju di Pemilu Legislatif 2024 melalui Dapil 5 Kota Medan meliputi Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Polonia dan Kecamatan Medan Sunggal.
Dalam reses ini juga mencuat sejumlah persoalan lainnya. Seperti infrastruktur jalan dan drainase yang butuh perbaikan perbaikan.
S br Girsang Warga Jalan Bunga Mawar 9 mengungkapkan jalan di lingkungannya tidak diaspal hampir 10 tahun. “Padahal wilayah kami tinggal ini termasuk di tengah kota, tapi jalanan kami tidak diaspal, mohon perhatiannya, pak,” pintanya.
Sihar Silalahi warga Jalan Bunga Mawar keluhkan parit di lingkungannya yang dinilai kurang normal. Dia berharap Dinas PU Medan segera merehab parit tersebut.
Leo Hutagalung warga Kelurahan Hamdan Medan Maimun juga keluhkan parit di wilayahnya yang tersumbat akibat ada bangunan di atas parit.
Menanggapi ini, perwakilan Dinas PU mengatakan pihaknya akan langsung meninjau kondisi parit di Jalan Bunga Mawar dan Kelurahan Hamdan.
“Kami akan meninjau langsung untuk mengetahui persoalannya. Untuk di Kelurahan Hamdan, bila ini karena ada penutupan parit maka akan kami bongkar. Ini sudah peraturan bahwa tidak boleh ada bangunan di atas drainase,” tegasnya.
Johannes Hutagalung menekankan kepada Dinas PU agar serius dalam menuntaskan masalah drainase yang jadi keluhan warga.
“Saya akan memantau masalah drainase ini. Saya harap Dinas PU segera mengatasinya,” tandas Johannes.
Persoalan LPJU padam, air PDAM mati, sampah, BPJS Kesehatan juga mencuat di reses Johannes Hutagalung. Untuk keluhan-keluhan warga ini, johannes memastikan akan menindaklanjutinya ke dinas terkait di Pemko Medan.
Khusus terkait BPJS Kesehatan, Johannes yang duduk di Komisi II DPRD Medan menjelaskan, warga yang menunggak iuran BPJS tetap bisa berobat dengan menggunakan program UHC hanya dengan membawa KTP.
“Sistem kerja UHC sama seperti BPJS Kesehatan yakni ke puskesmas dulu kemudian bila dinilai urgent maka akan dirujuk ke rumah sakit provider BPJS. Jadi warga bisa pergunakan UHC tapi tetap harus melunasi tunggakan BPJS Mandiri dan bisa dicicil,” pungkasnya. (JD)