Lurah Tanjung Rejo Keluhkan Geng Motor, Johannes Hutagalung Ajak Warga Bersatu Jaga Keamanan Lingkungan
Februari 11, 2023Medan (Jurnaldaily.com) Permasalahan aksi kriminalitas geng motor kembali menjadi keluhan warga. Bahkan kali ini Lurah Tanjung Rejo meminta agar kejahatan geng motor ini menjadi fokus perhatian pihak DPRD Kota Medan.
“Aksi geng motor di Kelurahan Tanjung Rejo, khususnya di Jalan Setia Budi sudah sangat mengkhawatirkan, pak. Mohon agar masalah ini jadi fokus perhatian kita bersama, termasuk di DPRD Medan,” kata Lurah Tanjung Rejo, Zia Ridho Ikhwa di kegiatan sesi pertama Reses Masa Sidang I Tahun ke IV TA 2023 anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Johannes Haratua Hutagalung S.Sos di Jalan Mega Lingkungan II Kelurahan Tanjung Rejo, Kecmatan Medan Sunggal, Jumat (10/2/23).
Diungkapkan Lurah, dirinya pernah melihat warga terluka di pinggir jalan jadi korban geng motor. Bahkan saat itu nyaris terjadi bentrok antar warga sekitar dengan geng motor, namun berhasil dicegahnya dengan menghalau pergi puluhan anggota geng motor tersebut.
“Geng motor ini kerap beraksi pada dini hari. Jadi mohon pak masalah ini segera diatasi, karena warga sudah sangat resah dan marah, jangan sampai terjadi bentrokan,” pinta Lurah seraya juga menyebut aksi pencurian marak di kelurahan tersebut.
Menanggapi persoalan ini, anggota DPRD Medan, Johannes Hutagalung turut membenarkan kejahatan geng motor marak di Kota Medan. Karenanya dia mengimbau warga untuk kompak dan bersatu menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
“Masalah geng motor dan begal ini sudah menjadi atensi Pak Wali Kota Medan, dan beliau telah meminta aparat terkait untuk segera mengatasi ini. Warga juga saya minta membentuk siskamling untuk mengatasi ini. Lingkungan kami juga pernah diserang geng motor, tapi karena kami kompak dan bersatu, kami berhasil mengusir geng motor itu. Selain itu, mari kita jaga anak-anak kita agar tidak menggunakan narkoba, karena ini salah satu penyebab adanya tindak kriminalitas,” ujar dewan yang duduk di Komisi II DPRD Medan ini.
Dalam reses yang dihadiri sejumlah perwakilan OPD Pemko Medan, aparatur pemerintahan setempat dan ratusan warga juga terungkap sejumlah persoalan lainnya. Seperti Zakaria Sembiring warga sekitar yang mengeluhkan banyaknya tiang jaringan wifi (internet) di lingkungannya. “Jumlahnya sampai 11-12 tiang, mohon ini ditertibkan karena mengganggu warga,” katanya.
Warga lainnya, Kristian Tobing mengungkapkan tidak pernah ada sosialisasi kemudahan berobat baik dari Pemko Medan maupun Pemprov Sumut.
“Saya penyintas stroke jadi butuh informasi kemudahan berobat, begitu juga warga lainnya yang butuh pengobatan. Kemarin saya mendengar ada kemudahan berobat dengan menggunakan KTP, tapi kepastian informasi ini tidak sampai ke warga di sini. Kami mohon dilakukan sosialisasi tentang program ini,” harapnya.
Menjawab keberadaan tiang wifi, Lurah Zia Ridho mengatakan pihaknya mengetahui pemasangan tiang wifi berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan dinas terkait. “Kami hanya sebatas mengetahui rekomendasi tiang wifi ini,” ujarnya.
Sedangkan perwakilan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kota Medan, Irwansyah Putra mengakui pihaknya sebagai pemberi izin pendirian tiang wifi. Namun jumlahnya tidak sampai 12 tiang di satu lingkungan. “Kami akan tindklanjuti ini ke lokasi sekaligus akan kami laporkan ini ke pihak Izin Jasa Konstruksi (IJK) yang berwewenang akan masalah ini,” tandasnya.
Terkait ini, Johannes Hutagalung meminta Dinas SDABMBK segera tindaklanjui masalah tiang wifi ke pihak terkait.
Sementara untuk pelayanan pengobatan, perwakilan BPJS Kesehatan mengatakan Pemko Medan telah memiliki program UHC dimana seluruh warga bisa menggunakannya dengan berobat ke rumah sakit provider BPJS dan Puskesmas dengan KTP. “Silahkan datang ke Puskesmas untuk ditangani, bila perlu dirujuk ke rumah sakit provider BPJS Kesehatan,” terangnya seraya mengimbau warga jangan ragu atau takut untuk berobat.
Sedangkan perwakilan Dinas Kesehatan Kota Medan, Nazaruddin Siregar mengatakan program ini untuk pelayanan kesehatan Kelas III dan hanya berlaku untuk warga yang memiliki KTP Medan.
Warga juga mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan. Natal Pakpahan warga Jalan Bayu mengungkapkan ada 100 meter jalan di lingkungannya yang tidak tersentuh pengaspalan sehingga kalau hujan tergenang air. “Mohon agar pak Johannes Hutagalung dan pak Lurah menindaklanjuti ini dengan dilakukan pengaspalan di jalan itu,” harapnya.
Togap Napitupulu warga Jalan Bayu Baru juga mengungkapakan pihaknya telah berapa kali mengajukan usulan pengaspalan jalan. “Tapi hingga kini belum terealisasi, kami harap segera dilakukan pengaspalan,” pintanya.
Menjawab ini Johannes Hutagalung mengatakan dirinya bersama Lurah dan Dinas SDABMBK akan meninjau langsung ke lokasi jalan yang butuh perbaikan atau pengaspalan.
Di akhir acara, Johannes Hutagalung meminta warga jangan apatis dengan kondisi lingkungan, tapi tetap bersemangat membantu kerja Wali Kota Medan Bobby Nasution yang sangat bersemangat membenahi Kota Medan.
“Warga hanya perlu menyampaikan apa saja kebutuhan di lingkungan masing-masing untuk ditindaklanjuti ke Pemko Medan. Ritme kerja Wali Kota Medan dan jajarannya saat ini sangat tinggi dalam membenahi Kota Medan, mari kita dukung mereka,” pungkas Johannes. (JD)