Warga Sunggal Keluhkan Kondisi Drainase dan Bansos kepada Johannes Hutagalung
Desember 10, 2022Medan (Jurnaldaily.com) Warga yang bermukim di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal mengeluhkan kondisi infrastruktur drainase dan lampu jalan. Selain itu, masalah program bantuan pemerintah juga turut menjadi persoalan warga.
Keluhan ini disampaikan warga kepada anggota DPRD Kota Medan, Johannes Haratua Hutagalung S.Sos saat menggelar sesi pertama Reses Masa Sidang III Tahun Ke III Tahun Anggaran 2022 di Jalan Seroja Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (10/12/22). Kegiatan ini dihadiri perwakilan OPD Pemko Medan, Lurah Sunggal dan aparat Kepling serta ratusan warga.
Seperti dikeluhkan R Silitonga warga Jalan Amal Gg Horas yang mengungkapkan buruknya kondisi jalan di gang rumahnya. “Hujan sebentar langsung banjir dan aspalnya rusak. Memang ada pengorekan parit dari Sungai Bederah, tapi tetap aja banjir dan jalan jadi hancur. Mohon dibenahi pak, karena warga disulitkan dengan kondisi jalan begitu,” keluh Silitonga.
Selain itu dia juga mengeluhkan tidak pernah mendapat bantuan program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Padahal, dirinya terdaftar sebagai peserta KKS. “Saya pernah melapor ke Dinsos Medan dan Kelurahan, tapi hingga kini tidak ada realisasinya padahal kartunya aktif,” ungkapnya.
Begitu juga warga Ignasius Sinaga mengeluhkan kondisi lampu jalan mati di lingkungannya. Dia juga menyebut belum punya BPJS Kesehatan. “Kemarin saya mendaftar, tapi tidak bisa karena terkendala NIK ganda, mohon solusinya,” sebutnya.
Sedangkan Rina warga Jalan Tapian Nauli Gg Sosial Pasar 1 mengungkapkan banjir yang kerap melanda lingkungannya akibat tidak adanya parit. “Mohon pak Johannes dan pak Lurah perhatikan kondisi kami di Pasar 1,” keluh Rina.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Lurah Sunggal, Rinaldi Siagian mengatakan untuk jalan di Gang Horas sudah pernah diperbaiki, namun terkena banjir hingga menjadi rusak kembali. Terjadi banjir karena kondisi Sungai Bederah menyempit hingga 1,5 meter, namun sudah diatasi dengan pengorekan sungai mulai dari hulu di Jalan Seroja sampai Jalan Amal.
“Semoga dengan adanya pengerjaan yang dillakukan BWS dapat menyedot air. Namun kami berharap juga agar warga tidak membuang sampah sembarangan, agar mengurangi banjir,” katanya.
Terkait KKS, Lurah mengatakan saat ini tengah diperbaharui data penerima bantuan melalui DTKS. “Semoga nantinya dengan DTKS seluruh warga yang berhak bisa mendapatkan bantuan sosial pemerintah,” ujarnya.
Sedangkan KA UPT Medan Selatan, Gunawan Siahaan menerangkan, untuk wilayah Sunggal drainasenya buruk karena bermuara ke Sungai Bederah. Selama ini memang ada perencanaan pembangunan drainase, namun belum terealisasi.
“Kami dan pak Lurah sudah sering mengajukannya ke PU Medan, tapi belum terealisasi. Namun kami tetap berusaha agar drainase di di Sunggal bisa diperbaiki. Untuk jalan di Gang Horas, kami akan programkan perbaikan jalan, karena saat ini banyak jalan yang juga butuh dibenahi,” terangnya.
Begitu juga perwakilan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Sudariono memastikan akan segera menindaklanjuti ke lokasi lampu jalan yang padam untuk kemudian dilakukan perbaikan.
Sementara perwakilan Dinsos Medan, Rina Sari Pelawi menjelaskan, ada beberapa faktor saldo kosong di KKS seperti tidak terdaftar di DTKS, KTP belum online dan indikasi lainnya.
“Untuk itu bagi warga yang tidak mendaptkan bantuan, segera periksa ke Dinsos apakah terdaftar atau tidak di DTKS, dari sini dulu ditelusuri kenapa tidak terima bantuan,” jelasnya.
Mendengar dialog tersebut, Johannes Hutagalung mengimbau agar warga yang terdaftar tapi belum terima bantuan pemerintah dapat segera mempertanyakannya ke Dinsos Medan.
“Jadilah warga yang aktif dan tidak bosan bertanya ke aparatur pemerintah terkait. Karena dengan bertanya kita menjadi tahu titik masalah dan cara mengatasinya,” ucap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sedangkan untuk pembenahan infrastruktur yang rusak, wakil rakyat Kota Medan dari Dapil V ini mengimbau agar warga rajin memperhatikan lingkungan masing-masing. “Bila ada kerusakan infrastruktur, segera ajukan perbaikan ke aparatur pemerintahan agar bisa dimasukan ke rencana perbaikan dalam Musrembang,” sebutnya seraya memastikan akan segera meninjau kondisi infrastruktur di Pasar 1 Jalan Tapian Nauli.
Johannes mengatakan, bapak Wali Kota Medan memiliki semangat kerja sangat tinggi, dan ini sudah mulai diikuti para OPD. “Mari kita dukung semangat ini dengan turut membantu pembangunan. Tahun 2023 anggaran Kota Medan senilai Rp 7 triliun, mari kita manfaatkan anggaran ini untuk pembangunan Kota Medan,” tandas Johannes Hutagalung. (JD)