Peserta Reses Keluhkan Infrastruktur, Johannes Hutagalung Sesalkan OPD Tak Hadir
Februari 20, 2022Medan (JD.com)
Warga Kelurahan Simalingkar B berkesempatan menyalurkan aspirasi mereka dalam acara Reses Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Johannes Haratua Hutagalung S.Sos, Sabtu (19/22/2). Namun sayangnya, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan yang diundang tidak menghadiri acara tersebut.
“Padahal reses ini tempatnya warga mengadukan kondisi infrastruktur dan permasalahan lainnya di lingkungan mereka. Dari tujuh OPD yang diundang, hanya dua yang hadir. Saya akan sampaikan hal ini kepada Wali Kota Medan,” tandas Johannes Hutagalung pada reses yang digelarnya di Jalan Bunga Rampai 3 Gg. Lau Gerpang
Lingkungan 2 Kelurahan Simalingkar B,
Kecamatan Medan Tuntungan. Acara ini dihadiri Perwakilan BPJS Kesehatan, Perwakilan Canat Medan Tuntungan, Lurah Simalingkar B, Andika Sembiring dan para kepling serta ratusan warga.
Dikatakan Johannes juga, saat ini Wali Kota Medan sedang gencar-gencarnya memperbaiki kondisi Kota Medan, terutama infrastruktur, pelayanan administrasi, kondisi lingkungan dan juga bahkan atitude ASN. “Jadi marilah kita dukung Wali Kota kita dalam memperbaiki Kota Medan tercinta ini,” katanya.
Dalam kesempatan ini, sejumlah warga yang hadir menyalurkan aspirasinya. Seperti Usaha Ginting, warga Jalan Bunga Rampai 3 yang mengeluhkan selana puluhan tahun tidak ada parit di lingkungannya.
Begitu juga Edi Tarigan warga Jalan Bunga Rampai 3 lainnya mempertanyakan pembangunan drainase yang belum terealisasi, padahal telah berulang kali disampaikan kepada dewan lainnya saat reses sebelumnya.
“Juga tentang sampah yang hingga kini belum teratasi karena tidak ada tukang kutip sampah di gang-gang. Kami sangat terganggu dengan adanya sampah yang kebanyakan kiriman dari luar. Hal ini juga sudah disampaikan ke dewan-dewan yang reses sebelumnya, tapi tidak ada realisasinya. Kesehatan warga terganggu karena harus mencium bau yang tidak sedap,” ungkapnya.
Sedangkan warga lainnya, M Simamora mengeluhkan kondisi Jalan Bunga Rampai III yang sempit dan semrawut, padahal setiap harinya ramai pengendara lewat dari jalan itu. “Kami harap diatasi, dan ini sudah kami sampaikan ke dewan yang reses tapi tidak ada perubahan, kami harap ada perbaikan jalan dan juga drainasenya,” harapnya.
Sementara Flora Hutagalung warga Jalan Bunga Rampai 6 minta agar aparat kelurahan dapat membenahi parit di Gang Mawar yang kondisinya buruk dan bila hujan pasti banjir. Dia juga minta dimasukan air PAM karena warga sangat butuh air bersih.
Menanggapi ini, Johannes Hutagalung yang duduk di Komisi II DPRD Medan mengajak warga untuk berkomunikasi dengan kepling dan lurah bila ada permasalahan di lingkungannya. Apalagi, kata Johannes, sebentar lagi digelar Musrenbang Kecamatan, dimana sebelum musrenbang data-data jalan dan drainase yang butuh perbaikan harus sudah diterima kelurahan atau kecamatan.
“Dalam musrenbang ini diputuskan apakah anggaran perbaikannya dari dana kelurahan atau dari anggaran lain. Jadi marilah berkomunikasi dengan kepling dan lurah bahkan camat untuk perbaikan infrastruktur kita. Bila tidak ditanggapi beritahu saya untuk diaporkan kepada Wali Kota Medan. Namun begitu saya juga nanti akan berkoordinasi dengan aparatur pemerintahan untuk pembenahan jalan dan drainase,” jelas Johannes.
Terkait masalah sampah, Johannes menerangkan urusan persampahan sekarang sudah di bawah kendali kecamatan. “Jadi bila ada masalah sampah, warga datangi pihak kepling, lurah atau camat supaya diatasi. Bila tidak ditangani juga, terpaksa saya serahkan kepada Wali Kota Medan untuk ditindaklanjuti,” terang wakil rakyat dari Dapil V Kota Medan ini.
Terkait air pam, Johannes imbau warga membuat pengajuan yang ditandatangani setiap warga dan serahkan kepada Lurah untuk diajukan ke PDAM. “Saya akan bantu menghubungi pihak PDAM,” ucapnya.
Sementara Andika Sembiring Lurah Simalingkar B mengatakan, untuk Jalan Bunga Rampai 3 dia sudah menghadap ke PU Medan dan berjanji akan membereskannya tahun ini. “Tapi kami juga mohon bantuan dari bapak dewan agar ini dikawal agar termasuk dalam prioritas pembangunan,” pintanya.
Sedangkan masalah sampah, Andika mengungkapkan banyak warga yang buang sampah sembarangan bila melewati jalan lingkungan mereka. “Itulah kondisinya, padahal kami sudah memasang spanduk larangan buang sampah, tapi tetap ada yang buang sampah sembarangan. Akhirnya kami minta warga membantu menangkap bila ada warga yang buang sembarangan untuk kita minta buat surat pernyataan tidak lagi buang sampah sembarangan,” sebut Lurah dan menambahkan pihaknya juga telah mengajukan pengadaan becak sampah kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
Senada, perwakilan Camat Medan Tuntungan juga mengatakan pihaknya akan langsung menangkap orang yang kedapatan buang sampah sembarangan. “Sampah disini memang sampah kiriman dan ini yang akan kita atasi. Kita juga akan berlakukan retribusi sampah agar rutin dilakukan pengutipan sampah,” katanya seraya menyebut pihaknya kekurangan petugas kebersihan.
Sementara itu, salah seorang Kepling Heriyanto Purba mempertanyakan soal BPJS Kesehatan. Pasalnya, banyak warganya tidak lagi bekerja dan menunggak BPJS. “Mohon solusinya, termasuk bagaimana caranya agar warga yang belum punya BPJS bisa mendapatkannya. yang belum punya BPJS, bagaimana caranya agar dapat BPJS.
Menjawab ini, perwakilan BPJS Kesehatan Dewa Nasution mengatakan warga wajib membayar tunggakan BPJS, namun bisa dicicil tanpa bunga. Sedangkan bagi warga yang ingin beralih ke BPJS PBI (gratis), harus mendaftar dulu ke Dinsos dengan persyaratan harus merupakan warga yang tidak mampu.
Di akhir acara, Johannes Hutagalung minta kepada warga untuk jangan bosan-bosan kritis kepada aparatur pemerintahan agar kinerja mereka semakin meningkat, dan akhirnya berdampak pada perbaikan kondisi warga itu sendiri. (JD)