Dispar Medan Didorong Lakukan Inovasi Penataan Wisata Mangrove dan Situs Kota Cina
April 14, 2022Medan (JD.com)
Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan didorong serius mengelola mengembangkan wisata mangrove dan situs kota Cina di wilayah Medan Utara. Kedua tempat wisata tersebut dinilai sangat berpotensi menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bila ditata dengan baik.
Dorongan itu disampaikan Ketua Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Medan Tahun 2021 Haris Kelana Damanik ST saat melakukan pembahasan sejumlah anggota dewan yang tergabung di Pansus dengan Dinas Pariwisata Kota Medan baru-baru ini.
Dikatakan Haris Kelana Damanik yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra Kota Medan itu, Dinas Pariwisata Kota Medan dituntut harus lebih gencar melakukan promosi wisata di Kota Medan. Sedangkan wisata mangrove di pantai Belawan dinilai cukup potensi menunjang peningkatan PAD Kota Medan.
“Dinas Pariwisata harus mampu berinovasi kembangkan tempat wisata mangrove sehingga menjadi primadona bagi wisatawan. Kembangkan dan perlu penataan dan perawatan lebih maksimal,” pinta Haris.
Selain itu Haris juga menyoroti kinerja Dinas Pariwisata Kota Medan yang belum mampu menunjukkan inovasi baru pengembangan wisata di Medan. Seperti halnya, terkait penyambutan wisatawan oleh pelaku usaha Hotel dan tempat wisata lainnya belum memberikan ciri khas tersendiri.
“Hendaknya disetiap Hotel dan objek wisata dapat memberikan pelayanan yang khas dan unik sehingga mampu menarik perhatian wisatawan,” saran Haris.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Medan Yuda P Setiawan menyampaikan, anggaran Dinas Pariwisata Kota Medan Tahun 2021 Rp 24 Miliar, sedangkan capaian realisasi sebesar Rp 16 Miliar atau 81%.
Terkait anjuran dewan untuk inovasi, Yuda hanya bisa menyampaikan saat ini pihaknya sedang persiapan menggelar event 2 minggu sekali. Event Gerakan Melayu Serumpun (Gemas) akan menjadi event rutin.
Yuda mengaku akan tetap melakukan perbandingan dengan daerah lain guna menunjang lebih baik. Sehingga terkait perkembangan wisata tidak ketinggalan. (JD)