Di Reses Renville Napitupulu, Warga Karang Berombak Minta Sungai Ditembok

Di Reses Renville Napitupulu, Warga Karang Berombak Minta Sungai Ditembok

Januari 21, 2024 0 By admin

Medan (Jurnaldaily.com) Warga Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat meminta agar sungai yang mengalir di kelurahan mereka segera ditembok. Pasalnya, bila hujan turun, air sungai meluap dan membanjiri lingkungan warga.

Permintaan ini diungkapkan warga Karang Berombak di kegiatan reses sesi pertama anggota DPRD Kota Medan dari Partai Solidaritas Indonesia, Renville Pandapotan Napitupulu ST di Jalan Karya Gang Ayem, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Sabtu pagi (20/1/24). Kegiatan ini dihadiri perwakilan sejumlah OPD Pemko Medan, aparatur pemerintahan setempat dan ratusan warga.

Ny Nainggolan warga Jalan Karya Gg Rukun mengungkapkan masalah banjir tetap menjadi persoalan di kelurahan tersebut. Disebutkannya, banjir yang terjadi karena sungai meluap bila hujan turun. Karenanya dia meminta agar dilakukan penembokan sungai di kelurahan itu.

“Selain itu, masih ada parit yang kurang berfungsi karena terbuka lebar sehingga banyak material yang masuk dan memperparah terjadi banjir bila hujan datang, mohon dibenahi bro Renville,” katanya seraya meminta kepada lurah agar dilakukan fooging di wilayah tersebut untuk mencegah berkembangnya nyamuk pembawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di saat musim hujan ini.

Di sisi lain, Ny Nainggolan berterima kasih kepada Renville Napitupulu atas dibangunnya parit di Gang Rukun dan rumah salah seorang warga di Gang Sepakat. “Ini semua karena perhatian dari bro Renville kepada warga, terima kasih, bro!” serunya yang diamini warga lainnya.

Persoalan meluapnya sungai juga diakui Camat Medan Barat Tengku Robby Chairi yang hadir di reses tersebut. Dikatakannya, Kelurahan Karang Berombak merupakan pusat penanganan banjir di kecamatan itu. “Karena banjir terjadi selalu dimulai dari kelurahan ini yang dekat dengan sungai, karenanya dibutuhkan dukungan dari pihak DPRD Medan untuk mengatasi persoalan ini,” kata Camat.

Menjawab aspirasi warga, Renville Napitupulu yang juga Ketua DPD PSI Kota Medan mengatakan ada 2 cara penanganan banjir yakni normalisasi sungai dan kedua rehab drainase.

“Program rehabilitasi sungai sudah dilakukan sejak 2015 namun sempat terhenti karena covid. Sebenarnya program ini tugas Balai Wilayah Sungai (BWS), tapi sekarang Pemko Medan sepakat berkolaborasi dengan BWS melakukan normalisasi sungai sehingga menjadi solusi penanganan banjir, termasuk nantinya normalisasi sungai di kelurahan ini,” katanya.

Dicontohkannya, hasil kolaborasi Pemko Medan dan BWS yakni normalisasi Sungai Deli yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu. “Normalisasi itu berlangsung sekitar dua bulan. Diharapkan sungai-sungai lainnya juga bisa dinormalisasi, sehingga bila hujan turun air di sungai mengalir lancar dan tidak lagi terjadi banjir,” terang Renville Napitupulu yang kembali maju pada Pemilihan Umum Legislatif 2024 melalui Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Medan meliputi Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Petisah.

Terkait masih adanya parit yang terbuka, Renville memastikan akan menindaklanjuti ke PU Medan untuk segera juga dilakukan perbaikan guna meminimalisir material sampah masuk ke parit.

Sedangkan untuk permintaan fogging, Renville meminta kepada aparatur pemerintah untuk segera melakukannya. Disebutnya, pada tahun 2021 pasien DBD di Kota Medan mencapai 495 orang, dan 2022 meningkat hingga 609 orang.

“Ini membuktikan penanganan DBD harus intensif dilakukan. Selama ini kalau ada yang terkena DBD baru dilakukan penyemprotan, seharusnya sebelum ada yang terkena harus sudah dilakukan penyemprotan. Karenanya saya mendukung dilakukan fogging dan aparat pemerintah setempat harus memperhatikan ini. Saya juga sering melakukan fogging di beberpa kelurahan yang rawan penularan penyakit DBD,” ucapnya.

Permintaan fogging ini langsung ditanggapi camat dengan akan menindaklanjutinya ke pihak Puskesmas untuk segera dilakukan fogging. “Lebih baik kita mencegah penularan DBD daripada mengobati,” katanya.

Renville juga mengatakan untuk pembangunan parit di Gang Rukun dan bedah rumah warga Gang Sepakat merupakan hasil reses pertama yang digelarnya di kelurahan itu beberapa bulan lalu. “Kita juga perlu berterima kasih kepada aparatur pemerintahan setempat yang langsung memberikan surat untuk pengerjaan aspirasi warga,” katanya.

Dipastikan Renville, bila ada warga lainnya yang butuh perbaikan rumah, bisa diajukan dan dirinya bersedia memfasilitasi ke Dinas Perkim Medan. “Namun syaratnya harus warga tak mampu dan rumahnya tidak layak huni serta milik sendiri,” ujarnya.

Warga lainnya, Sidabutar dari Gang Sepakat juga meminta agar jalan di rumahnya diperbaiki karena sudah sangat hancur.

Menanggapi ini, Renville yang duduk di Komisi IV DPRD Medan mengatakan perbaikan jalan Gang Sepakat dilakukan setelah paritnya selesai dibenahi agar tidak terjadi banjir dan berdampak ke jalan yang sudah diperbaiki. “Saat ini parit di Gang Sepakat sedang diperbaiki, bila sudah selesai akan dilanjutkan dengan perbaikan jalan,” katanya.

Sejumlah persoalan dan aspirasi warga lainnya juga terungkap di kegiatan reses ini. Seperti warga mengeluhkan hingga kini belum pernah dapat bantuan pemerintah.

Renville menyebut bagi warga tak mampu yang ingin mendapatkan bantuan harus terdaftar di DTKS. “Tanpa terdafatr di DtKS tidak akan mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Untuk mengetahui sudah terdaftar atau tidak, warga bisa mengeceknya di aplikasi cek bansos atau ke kantor kelurahan,” sebutnya.

Ada juga warga yang mengeluhkan banyaknya kabel wifi yang tergantung rendah sehingga mengganggu warga yang melintas.

Renville mengatakan Pemko Medan telah memiliki Program Merata (Medan Rapi Tanpa Kabel) atau program mengatasi masalah kabel di Kota Medan. “Kita harap dengan program ini dapat mengatasi masalah banyaknya kabel di kota ini,” tandasnya.

Renville berharap dalam kegiatan reses dapat menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi warga. “Mana yang diminta warga diperbaiki, kita perbaiki dengan menindaklanjutinya ke dinas terkait di Pemko Medan. Inilah gunanya saya sebagai wakil kalian di pemerintahan,” pungkasnya

Selanjutnya, Renville Napitupulu kembali menggelar reses sesi kedua pada Sabtu sore (20/1/24) di Lapangan Jalan Matahari 3, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia yang juga dihadiri ratusan warga.

Sejumlah keluhan dan aspirasi warga jiga mencuat di reses kedua ini. Warga berharap agar Renville Napitupulu dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan mereka dengan menindaklanjutinya kepada jajaran Pemko Medan. (JD)